Sabtu, 18 Desember 2010

Aku Seorang Perawat 2

Teman-teman pasti masih ingat ketika pertama kalinya kubertemu Jon sebagi pasienku dan kemudian dia menjadi partnerku baik dalam usaha maupun dalam tempat tidur.
Aku selalu setia pada Jon dan hanya melayaninya saja karena aku sudah cukup puas dengan penisnya yang besar, badannya yang tegap dan gairahnya yang tidak ada hentinya, tepatnya sebetulnya bukan puas tapi aku sudah tidak ada tenaga lagi untuk mencari yang lain, karena selain waktuku terbatas, harus mengurusi pasien-pasienku, terutama setelah aku diserahkan kepercayaan mengelola klinik di Tangerang, hampir setiap malam Jon minta dilayani sebelum pulang ke istrinya.
Kadang saya tidak habis pikir hampir setiap malam saya dan Jon bersetubuh tapi setiap pulang dia masih punya tenaga untuk memuaskan istrinya, saya memang menyadari makin hari makin terasa Jon sebagai seorang yang hipersex, dia tidak perduli kalau saya sudah lelah dan tak bertenaga, dia tetap saja memaksakan kehendaknya, seringkali saya merasa diperkosa olehnya. Jon yang saya kenal dulu mulai berubah tapi saya tetap menyayanginya.
Suatu ketika Jon dikirim oleh kantornya ke luar kota untuk melakukan audit selama 2 bulan, di satu sisi saya merasa kesepian tetapi di lain sisi saya merasa bebas.
Saya dapat berpraktek dengan tenang dan tanpa beban karena harus melayani Jon setiap malamnya, sampai pada suatu saat saya mendapat teman baru seorang dokter baru, walaupun dia tahu saya dasarnya adalah perawat tetapi dia tidak pernah arogan dan sombong, namanya Dokter Rico, baru saja menyelesaikan tugas PTT nya, itu lho yang sampai sekarang diributin pemerintah.
Dokter Rico usianya kira kira sama dengan saya, dia sebelumnya bertugas di Serang. Dia asli orang Maluku, Neneknya orang belanda, bisa dibayangkan penampilannya seperti apa, masih bujangan dan karena dia tidak ada tempat tinggal, saya tawarkan untuk menggunakan satu kamar kosong diatas klinik, sedang saya tidur di kamar bawah.
Malam malam sepi saya mulai terobati, dokter Rico adalah orang yang ramah, humoris dan yang terpenting adalah pintar masak sehingga setiap habis praktek kita biasanya makan bersama, rasanya nikmat sekali , sambil santai merokok jam 12 malam, rasanya saya bahagia sekali, kalau dengan Jon biasanya dia pulang sebelum jam 12 , setelah saya memuaskan nafsunya, tetapi dengan dokter Rico kita bisa berbicara tentang segala hal terutama tentang hal medis.
Suatu malam sehabis makan malam, dokter Rico mengutarakan maksudnya untuk minta disirkumsisi oleh saya, saya kaget sekali dan bertanya kenapa? Dokter Rico mengatakan bahwa diperlukan seseorang yang dapat dia percaya untuk bisa masuk ke dalam daerah intimnya, darah saya berdesir deras ketika dia katakan itu, dengan terbata bata karena deg degan saya bertanya “apakah itu berarti saya adalah orang yang dapat dipercaya?”, dokter Rico hanya tersenyum, aduh manis dan penuh arti.
Pada saat itu saya tidak tahu apakah dokter Rico ada perasaan terhadap saya atau tidak karena selama ini saya tahu bahwa beliau mempunyai tunangan di Serang, jadi malam itu adalah kesempatan saya untuk menanyakan banyak hal kepadanya dan saya langsung membuka kedok diri saya, yang menyukai pria ganteng sepertinya.
Dokter Rico ternyata tidak keberatan dengan perasaan saya dan karena itulah ia meminta saya untuk melakukan sirkumsisi terhadap dirinya. Kemudian dokter Rico mengajak saya untuk ke kamar praktek untuk memberikan kesempatan kepada saya menilai tindakan yang paling tepat yang perlu dilakukan, wow saya tidak menolak.
Pelan pelan dokter Rico menanggalkan pakaiannya satu persatu sampai celana dalamnya, kembali lagi wow, baru pertama kali saya melihat penis yang masih berkulup dan penisnya juga amat besar, milik Jon masih kalah besar, kulupnya pun masih rapih menjuntai, pelan pelan saya sentuh penis tersebut, aneh rasanya memegang kulup yang menjuntai itu, pelan pelan pula penis dokter Rico mulai ereksi, semua pembuluh darahnya terisi dan membuat kulupnya perlahan lahan tertarik ke belakang, terlihatlah kepala penis yang merah ranum seperti buah arbei yang menantang ternyata penis dokter Rico juga sekitar 20 cm an panjangnya, saya sangat takjub melihatnya.
Dokter Rico minta pendapat saya mengenai penisnya, saya tidak dapat menjawab karena adikku juga sudah meronta ronta minta dibebaskan, dokter Rico langsung naik meja periksa dan tidur terlentang, penisnya seperti tiang bendera yang tegak tanpa cacat sama sekali, wow indahnya, tanpa tunggu aba aba langsung kudaratkan bibirku pada penisnya dan mulai menghisapnya, awalnya dokter Rico kaget tetapi dia tidak bergeming, tangannya mulai sibuk mengelus penisku, ternyata ada bedanya menghisap penis yang sudah disunat atau yang belum disunat, karena tingkat sentivitas yang belum disunat lebih tinggi sehingga kenikmatan dan erangannya pun menambah semangat, malam itu akhirnya kita habiskan hanya dengan saling menghisap sampai beberapa kali, ternyata dokter Rico adalah pecinta ulung karena banyak variasi yang dia lakukan terhadap diriku dan banyak posisi yang dicoba sampai sampai walau hanya oral kita menikmatinya dengan amat sangat.
Saya suka akan kulup dokter Rico, akhirnya saya sarankan untuk tidak menyunatnya karena kulupnya itulah yang membuatnya tambah macho, saya menjamin bahwa tidak akan ada kotoran yang terselip dibalik kulup tersebut yang nantinya akan jadi penyakit, karena saya berjanji untuk rajin menjilatinya setiap malam, dokter Rico setuju dan mulailah semua pengalaman baru dengan dokter Rico, Jon sudah saya lupakan apalagi sejak ke luar kota dia tidak pernhah mengirim kabar apapun kepada saya.
Dokter Rico ternyata juga punya pasien yang mencintai dia, kadang kadang kita melakukan threesome, dengan pasien tersebut seorang satpam, gila belum pernah saya mengalami pengalaman seperti ini, baik dokter Rico ataupun satpam tersebut sama sama punya penis dan napsu besar jadi saya yang selalu kewalahan mengahadapi mereka berdua, mungkin memang sudah suratan saya untuk menjadi pemuas nafsu orang tetapi semuanya saya jalani dengan senang hati, karena orang hidup memerlukan banyak pengalaman dan pada hubungan ini pertama kali saya merasakan nikmatnya anal sex (akan saya ceritakan nanti ok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar